Sejumlah misteri pun masih membayangi, mitos-mitos yang jarang diketahui dari soal Prabu Siliwangi sampai Kerajaan Kandangwesi. Garut selatan menyimpan cerita yang perlu disibak.
Entah siapa yang menamai, pantai itu tak seangker dikira. Buaya-buaya tak ditemui. Namun menurut Odang (91) yang mengaku Nelayan pertama bahwa pantai tersebut awalnya dirimbuni pohon bertumbangan. Jadilah rawa (ranca) yang dihuni buaya-buaya sehingga dinamai Rancabuaya, Pantai Rancabuaya.
"Siluman itu singkatan dari "Sifat Lumampah Manusa" atau Sifat dan Perilaku Manusia. Jadi kerajaan yang lebih konsen pada urusan moral bukan duniawi. Maka gaib, tidak terlihat," kata Odam.
Meski gaib, warga meyakini adanya kerajaan tersebut sehingga terdapat suatu jalan yang dinamai Jalan Kandangwesi. Dan adanya sebuah goa sekitar pantai tapi sudah ditutup karena dijadikan media "pemujaan".
Jika hendak ke Pantai Rancabuaya, kita akan menikmati indahnya laut sepanjang perjalanan. Pengunjung cukup menoleh dari roda empat, akan ada pemandangan menakjubkan ditambah semilirnya angin menerpa laju roda diatas jalan layaknya jalan tol.
Selain Rancabuaya, Pantai Santolo juga menyimpan keindahan alam yang tidak dijumpai kawasan lain karena terdapat Cagar Alam tengah laut, Dermaga bekas Belanda, dan Jembatan Gantung penghubung Pulau Santolo dengan Pulau Curugan Pantai Sayangheulang.
Di Pulau Curugan terdapat Makam Keramat peninggalan Pajajaran dan Sumedang Larang. Serta Goa Masigit tempat pemujaan mendapat kekayaan.
Santolo juga pernah menjadi tempat Peringatan HUT Kemerdekaan RI bertema Semarak Merah Putih diera Menteri Pemuda Olahraga, Adhyaksa Dault tahun 2007. Sebuah prasasti masih terpasang sebagai bukti Menpora pernah ke Santolo.
Berikutnya Pantai Sayangheulang yang kenapa dinamai "Sayangheulang" karena banyaknya elang bersarang. Tapi elang-elang itu tinggallah nama, punah diburu warga. Maka untuk mengabadikan dibangun monumen elang yang katanya menghormati elang-elang penjaga pantai.
Lalu Pantai Sancang yang letaknya diujung Hutan Sancang. Di pantai ini terdapat kisah Pohon Kaboa sebagai jelmaan Pasukan Prabu Siliwangi.
Dan anehnya hingga saat ini terdapat suami istri penghuni satu-satunya Pantai Sancang. Keduanya asal Cilacap yang tersesat kala mencari ikan sampai terdampar di Pantai Sancang.
Penghuni, Yayu (78) memilih tidak pulang ke Cilacap karena mendiami Pantai Sancang telah mendatangkan keberkahan. Sambil membuka warung kecil untuk kebutuhan sehari-hari tak sedikit pengunjung singgah karena satu-satunya warung di Pantai Sancang.
Yayu pun dipercaya pemerintah daerah menjadi penjaga pantai agar tidak ada yang merusak terumbu karang, pohon bakau dan keasrian pantai.
"Saya yakin Prabu Siliwangi masih ada. Beliau pernah datang lewat mimpi agar diam disini membantu siapa saja yang berkunjung ke Pantai Sancang," ucap Yayu.
(sms)
Selengkapnya : Klik Disini Misteri Dibalik Keindahan Pantai Garut Selatan
0 komentar:
Posting Komentar